Agar selalu fit dalam beraktivitas sehari-hari (khususnya pada aktivitas yang rentan stres), kita harus mendapatkan semua zat gizi mikro secara memadai. Saat tubuh berada dalam situasi stres, tubuh membutuhkan energi dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Karena ketidakseimbangan mikronutrien dapat menyebabkan penyakit ringan hingga penyakit berat, sangat penting untuk menghindari kekurangan zat gizi mikro (mikronutrien).
anyak obat-obatan yang mengganggu keseimbangan mikronutrien karena obat-obatan dan mikronutrien dalam tubuh menggunakan jalur dan metabolisme yang sama dalam hal transportasi, pengolahan dan ekskresi. Ini dapat, misalnya, memperburuk penyerapan zat gizi mikro dari makanan dan meningkatkan ekskresinya melalui ginjal, yang dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan. Orang yang sakit kronis dan orang tua sangat terpengaruh atas kondisi ini, karena kinerja metabolisme hati dan ginjal biasanya terbatas dan beberapa obat sering diminum pada waktu yang bersamaan. Contoh mikronutrien ini adalah vitamin dan mineral.
Pasokan mikronutrien yang cukup sangat penting, karena hanya mereka yang cukup tersuplai-lah yang dapat tetap bugar dan sehat dalam jangka panjang. Kebiasaan makan kita saat ini menunjukkan bahwa – selain peningkatan asupan asam lemak tak jenuh dan konsumsi berlebihan garam dapur dan zat gizi makro – asupan serat dan zat gizi mikro penting seringkali tidak mencukupi. Penyebabnya antara lain meningkatnya konsumsi makanan siap saji.
Banyak orang terkena pencemaran lingkungan dan dengan demikian mereka tidak hanya kehilangan hidup yang berkualitas, tetapi juga kehidupan yang berharga. Manusia mencoba menetralkan bahan beracun rokok dan racun lingkungan lainnya dan polutan dengan vitamin dan mineral. Oleh karena itu, perokok dan orang lain yang terpapar, misalnya, mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi tertentu. Sekarang telah terbukti bahwa perokok membutuhkan lebih banyak vitamin antioksidan, itulah sebabnya German Nutrition Society (GNS) merekomendasikan peningkatan asupan vitamin C.
Agar selalu fit dalam beraktivitas sehari-hari (khususnya pada aktivitas yang rentan stres), kita harus mendapatkan semua zat gizi mikro secara memadai. Saat tubuh berada dalam situasi stres, tubuh membutuhkan energi dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Karena ketidakseimbangan mikronutrien dapat menyebabkan penyakit ringan hingga penyakit berat, sangat penting untuk menghindari kekurangan zat gizi mikro (mikronutrien).
anyak obat-obatan yang mengganggu keseimbangan mikronutrien karena obat-obatan dan mikronutrien dalam tubuh menggunakan jalur dan metabolisme yang sama dalam hal transportasi, pengolahan dan ekskresi. Ini dapat, misalnya, memperburuk penyerapan zat gizi mikro dari makanan dan meningkatkan ekskresinya melalui ginjal, yang dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan. Orang yang sakit kronis dan orang tua sangat terpengaruh atas kondisi ini, karena kinerja metabolisme hati dan ginjal biasanya terbatas dan beberapa obat sering diminum pada waktu yang bersamaan. Contoh mikronutrien ini adalah vitamin dan mineral.
Pasokan mikronutrien yang cukup sangat penting, karena hanya mereka yang cukup tersuplai-lah yang dapat tetap bugar dan sehat dalam jangka panjang. Kebiasaan makan kita saat ini menunjukkan bahwa – selain peningkatan asupan asam lemak tak jenuh dan konsumsi berlebihan garam dapur dan zat gizi makro – asupan serat dan zat gizi mikro penting seringkali tidak mencukupi. Penyebabnya antara lain meningkatnya konsumsi makanan siap saji.
Banyak orang terkena pencemaran lingkungan dan dengan demikian mereka tidak hanya kehilangan hidup yang berkualitas, tetapi juga kehidupan yang berharga. Manusia mencoba menetralkan bahan beracun rokok dan racun lingkungan lainnya dan polutan dengan vitamin dan mineral. Oleh karena itu, perokok dan orang lain yang terpapar, misalnya, mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi tertentu. Sekarang telah terbukti bahwa perokok membutuhkan lebih banyak vitamin antioksidan, itulah sebabnya German Nutrition Society (GNS) merekomendasikan peningkatan asupan vitamin C.